Jumat, April 15, 2011

Israel: AS Akan Memveto Setiap Upaya Deklarasi Negara Palestina di DK PBB

Pejabat Israel dengan sesumbar mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menggunakan hak veto mereka apabila Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk memilih menyetujui adanya sebuah negara Palestina yang merdeka.

Radio Israel melaporkan bahwa AS mendukung adanya negosiasi daripada langkah sepihak seperti mendeklarasikan kemerdekaan Palestina.

Menteri Israel Uzi Landau mengatakan, Israel harus mengumumkan langkah aneksasi dari beberapa pos-pos pemukiman besar dan lembah Yordan jika kenegaraan resmi Palestina diumumkan di PBB.

He also said that Israel must put an end to Hamas' "war of attrition" that he said was being waged against Israel.

Ia juga mengatakan bahwa Israel harus mengakhiri "perang gesekan" Hamas yang katanya sedang dilancarkan terhadap Israel. Ia juga mengatakan bahwa harus ada serangan besar-besaran yang lebih banyak daripada eskalasi serangan ke Gaza yang saat ini dilakukan oleh militer Israel.(fq/mna)

Pesawat Tempur Israel Lakukan "Psy War" di Jalur Gaza

(fq/pic)
Setelah beberapa hari 'absen' melakukan serangan ke jalur Gaza, pada hari Rabu kemarin (13/4), pesawat tempur Israel melakukan aksi provokasi dengan terbang di atas Gaza seolah-olah akan menyerang wilayah yang diblokade tersebut.

Pesawat tempur Israel dilaporkan melancarkan serangkaian serangan 'pura-pura' di berbagai wilayah di Jalur Gaza pada hari Rabu kemarin.

Serangan pura-pura yang lebih bersifat "Psy War" tersebut membuat kekhawatiran di kalangan penduduk terutama setelah pembantaian Israel yang menewaskan 19 orang dan melukai puluhan orang beberapa hari yang lalu.

Dalam konteks lain, pasukan pendudukan Israel menyerbu desa Deit Estiye dekat kota Salfit dan pasukan Israel berkeliaran di jalan-jalan yang kemudian mendirikan penghalang jalan di pintu masuk kota, memeriksa semua orang yang masuk ke dalam atau keluar dari wilayah itu.

Hamas: Aktivis Kemanusiaan Italia Tewas di Gaza

mayat seorang aktivis perdamaian Italia di sebuah rumah kosong di Jalur Gaza pada Jumat ini (15/4) setelah penculikannya yang dilakukan oleh kelompok militan Gaza, seorang pejabat Hamas mengatakan.
Dua orang telah ditangkap dan yang lainnya sedang dicari terkait pembunuhan Vittorio Arrigoni, pejabat itu menambahkan.
Kelompok Salafi Jihadi di Jalur Gaza yang konon memiliki kaitan dengan al Qaidah telah mengancam pada hari Kamis kemarin (14/4) untuk mengeksekusi Arrigoni pada pukul 17:00 waktu setempat kecuali pemimpin mereka, yang ditangkap Hamas bulan lalu, dibebaskan.
"Sekelompok pasukan keamanan memasuki sebuah rumah dan mereka menemukan tubuh orang Italia itu, ia sudah mati," kata sumber Reuters dari tempat kejadian.
Arrigoni, seorang pasifis dan blogger, telah tinggal di Jalur Gaza selama beberapa waktu.
Dalam klip YouTube yang diposting oleh penculiknya, Arrigoni ditunjukkan ditutup matanya dengan darah di sekitar mata kanan dan tangan diatas kepalanya menghadap kamera.
Teks Arab di video itu mengatakan: "Sandera Italia ini telah memasuki tanah kami hanya untuk menyebarkan korupsi." Penyandera menggambarkan Italia sebagai "negara kafir."
Tubuh Arrigoni ditemukan mengenakan baju hitam seperti ketika ia muncul dalam klip video, kata seorang saksi mata. Tidak ada darah terlihat, yang menunjukkan kemungkinan ia tewas oleh cekikan atau digantung.
Arrigoni adalah warga negara asing pertama ynag yang diculik di Jalur Gaza sejak setelah wartawan BBC Alan Johnston, yang ditahan selama 114 hari oleh kelompok yang terinspirasi Al Qaidah bernama Tentara Islam. Ia dibebaskan pada 2007.
Arrigoni tiba di Jalur Gaza menggunakan sebuah kapal yang membawa bantuan kemanusiaan pada tahun 2008.(fq/reu)