mayat seorang aktivis perdamaian Italia di sebuah rumah kosong di Jalur Gaza pada Jumat ini (15/4) setelah penculikannya yang dilakukan oleh kelompok militan Gaza, seorang pejabat Hamas mengatakan.
Dua orang telah ditangkap dan yang lainnya sedang dicari terkait pembunuhan Vittorio Arrigoni, pejabat itu menambahkan.
Kelompok Salafi Jihadi di Jalur Gaza yang konon memiliki kaitan dengan al Qaidah telah mengancam pada hari Kamis kemarin (14/4) untuk mengeksekusi Arrigoni pada pukul 17:00 waktu setempat kecuali pemimpin mereka, yang ditangkap Hamas bulan lalu, dibebaskan.
"Sekelompok pasukan keamanan memasuki sebuah rumah dan mereka menemukan tubuh orang Italia itu, ia sudah mati," kata sumber Reuters dari tempat kejadian.
Arrigoni, seorang pasifis dan blogger, telah tinggal di Jalur Gaza selama beberapa waktu.
Dalam klip YouTube yang diposting oleh penculiknya, Arrigoni ditunjukkan ditutup matanya dengan darah di sekitar mata kanan dan tangan diatas kepalanya menghadap kamera.
Teks Arab di video itu mengatakan: "Sandera Italia ini telah memasuki tanah kami hanya untuk menyebarkan korupsi." Penyandera menggambarkan Italia sebagai "negara kafir."
Tubuh Arrigoni ditemukan mengenakan baju hitam seperti ketika ia muncul dalam klip video, kata seorang saksi mata. Tidak ada darah terlihat, yang menunjukkan kemungkinan ia tewas oleh cekikan atau digantung.
Arrigoni adalah warga negara asing pertama ynag yang diculik di Jalur Gaza sejak setelah wartawan BBC Alan Johnston, yang ditahan selama 114 hari oleh kelompok yang terinspirasi Al Qaidah bernama Tentara Islam. Ia dibebaskan pada 2007.
Arrigoni tiba di Jalur Gaza menggunakan sebuah kapal yang membawa bantuan kemanusiaan pada tahun 2008.(fq/reu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar