Senin, Agustus 01, 2011
Ramadhan yang Penuh Keprihatinan di Palestina
Negara-negara Timur Tengah mengumumkan awal bulan Ramadhan jatuh pada hari Senin (1/8). Otorita keagamaan di Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, Yaman, Maroko, Mesir, Qatar dan Sudan, termasuk Palestina adalah negara-negara yang akan memulai bulan suci Ramadhan pada hari Senin, dimana seluruh umat Islam akan menjalan ibadah puasa.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara resmi mengucapkan selamat menyambut bulan suci Ramadhan pada seluruh rakyat Palestina. Ia menghimbau semua organisasi baik sektor swasta maupun organisasi kemasyarakatan untuk berkomitmen untuk memberikan dukungan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa membantu kaum duafa dan keluarga-keluarga di Palestina yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kenaikan Harga
Sementara itu di Jalur Gaza, warga mengeluhkan harga-harga pangan yang merangkak naik menjelang bulan Ramadhan.
Warga Gaza yang secara sosial ekonomi sudah terpuruk akibat blokade zionis Israel mengatakan, harga daging ayam, buah-buahan dan sayuran di pasar bertambah mahal menjelang Ramadhan. Mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga karena harga-harga yang makin tak terjangkau.
Warga meminta lembaga-lembaga pemerintah untuk mengendalikan harga-harga di pasar dan mencegah para penjual untuk mempersulit para pelanggan.
Ketua Kamar Dagang di wilayah Gaza, Mahmoud Al-Yaziji sudah menghimbau para penjual untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi, karena situasi Gaza yang masih diblokade Israel sehingga barang-barang kehidupan sehari-sehari sulit didapat.
Ini adalah tahun kelima warga Gaza menyambut bulan suci Ramadhan dibawah blokade rezim zionis. Blokade yang menyebababkan angka pengangguran di Gaza meningkat tajam dan masih banyak warga Gaza yang masih menghadapi kesulitan hidup akibat serangan militer Israel ke Gaza tahun 2008 lalu.
Al-Yaziji berharap dunia internasional memenuhi tanggung jawab etika dan hukum terhadap warga Gaza, dengan segera membebaskan warga Gaza dari blokade zionis.
Bebaskan Tahanan
Menjelang Ramadhan keluarga-keluarga Palestina yang berafiliasi dengan Hamas mendesak Otorita Palestina untuk membebaskan anggota Hamas yang ditahan Otorita Palestina. Para keluarga itu, Sabtu (30/7), melakukan aksi duduk di kota Nablus, Tepi Barat untuk menuntut pembebasan anggota keluarga mereka.
Keluarga-keluarga Hamas itu membawa spanduk-spanduk bertuliskan tuntutan pembebasan tahanan tanpa syarat untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Mereka menyatakan, pembebasan tahanan merupakan masalah penting untuk terwujudnya rekonsiliasi antara Fatah-Hamas.
Anggota legislatif dari Hamas, Muna Mansur mengatakan, "Membebaskan para tahanan adalah hak dasar mereka dan satu-satunya cara bagi langkah maju rekonsiliasi rakyat Palesina."
"Para tahanan selayaknya dibebaskan agar mereka bisa menikmati bulan suci Ramadhan bersama keluarga dan kerabat mereka," tukas Mansur. (aisyah/mn)
Langganan:
Postingan (Atom)