Minggu, Mei 01, 2011

Dari Indonesia untuk (anak) Palestina

Ditulis oleh N. Imam Akbari
Sejak awal, program SOS (Sympathy of Solidarity for Palestine) diinisiasi ACT adalah memberikan fokus utama pada sasaran penerima manfaat anak - anak. Program ini bertujuan memberikan dukungan pada anak - anak Palestina untuk tetap tegar dan bersemangat menatap masa depan mereka meski harus kehilangan orang tua, sanak saudara maupun harta benda sekalipun. Bantuan yang diberikan terutama berupa paket pangan dengan tajuk Food for Palestine. Program SOS bersifat regular, tak hanya disalurkan pada saat genting seperti saat ada bombardir Palestina dan Lebanon pada 2006 dan bombardemen Gaza 2009 tapi juga pada saat Ramadhan, Lebaran dan waktu lainnya secara berkala. Di antara anak - anak tersebut adalah anak yatim (dan piatu). Tak hanya anak - anak Palestina yang berada di wilayah Palestina tetapi juga mereka yang berada di kamp pengungsi di Lebanon dan Jordan. Di Jordan ada 13 titik kamp yang menjadi tempat tinggal para keluarga Palestina yang terusir dari tanahnya sejak tahun 1948. Tak hanya itu, para korban yang dirawat di RS di Jordan dan Mesir juga menjadi penerima manfaat bantuan amanah dari seluruh masyarakat Indonesia.


Sesungguhnya Palestina merupakan permasalahan multidimensional yang membutuhkan solusi yang bersifat holistik dan komprehensif serta membutuhkan dukungan dari segenap elemen masyarakat dunia, termasuk lembaga swadaya masyarakat. Di ranah sosial dan kemanusiaan inilah ACT sebagai Lembaga kemanusiaan yang independen mengambil peranan. ACT memandang permasalahan ini dari kacamata kemanusiaan di mana ada nilai-nilai humanis dan norma-norma sosial yang tercabut dari akarnya di tanah Palestina. Dalam konteks bencana kemanusiaan, terdapat fakta bahwa rakyat sipil Palestina terutama anak - anak menjadi korban paling menderita dan harus mendapat bantuan dari berbagai pihak untuk dapat bangkit dan menjalankan kehidupannya secara layak seperti anak - anak di belahan dunia lainnya.


Pemborbardiran Gaza di akhir 2008 hingga memasuki 2009 menjadi perhatian khusus buat kami. Tak hanya berhenti dengan bantuan pangan untuk anak dan keluarga Palestina, ACT pun turut ambil bagian dalam recovery Gaza. Selain telah menandatangani MoU denga JEA (Jordan Engineers Association) ACT pun bergabung dalam konsorsium The Arab & International Commission to Build Gaza yang memiliki tajuk TOGETHER TO BUILD GAZA. ACT berencana membangun fasilitas pemulihan anak Gaza bersama dengan para mitra ACT dari berbagai belahan dunia.



Kehadiran ACT memenuhi undangan di berbagai event internasional bertema Palestina setidaknya memiliki 3 tujuan besar. Pertama adalah sebagai bentuk dukungan ACT pada anak-anak Palestina untuk mendapatkan hak-haknya sebagaimana anak pada umumnya. Kedua, sebagai bentuk implentasi visi lembaga ACT berkeinginan kuat untuk bisa berkontribusi lebih optimal sebagai jembatan kepedulian bertaraf internasional. Ketiga adalah memperkuat jejaring kemitraan lembaga di tingkat global baik untuk kepentingan penguatan basis dukungan masyarakat dunia maupun untuk kerjasama implementasi program di berbagai belahan dunia.


Dalam hal ini, ACT secara informal telah mentasbihkan diri sebagai salah satu duta bangsa untuk kemanusiaan di kancah global. Merupakan sebuah kehormatan bagi ACT dan segenap stakeholdernya bahwa ACT dapat berkontribusi dalam permasalahan Palestina. Sungguh hal ini tak akan menyurutkan perhatian kami terhadap permasalahan kemanusiaan di dalam negeri. Tetapi sebaliknya justru menyemangati dan menginspirasi kami untuk senantiasa terus dapat memberikan yang terbaik untuk sesama di manapun mereka berada. Dan karena kepedulian tak pernah mengenal sekat geografis dan tabir nasionalis, maka dengan sepenuh hati kami pancangkan tekad setingginya : dari Indonesia untuk (Anak) Palestina! (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar